Rabu, 18 Desember 2013

UNTUK ANAK ANAKU

ku tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Allah yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini, surat seorang ayah kepada seorang buah hatinya.
Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui.
Nak, menjadi ayah itu mulia. Bacalah sejarah Nabi-Nabi dan Rasul dan temukanlah betapa nasehat yang terbaik itu dicatat dari dialog seorang ayah dengan anak-anaknya. Meskipun demikian, ketahuilah Nak, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaanmu, dan makna tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan di hadapan Tuhan, ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan-Nya, hingga saat usia senja ini.
 Nak, saat pertama engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan ibumu. Sebagai bukti, bahwa aku dan ibumu tak lagi terpisahkan oleh apapun jua. Tapi seiring waktu, ketika engkau suatu kali telah mampu berkata:"TIDAK", timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya. Engkau bukan milikku, atau milik ibumu
Nak. Engkau lahir bukan karena cintaku dan cinta ibumu. Engkau adalah milik Tuhan. Tak ada hak kumenuntut pengabdian darimu. Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya untuk Tuhan.
 Nak, sedih, pedih dan terhempaskan rasanya menyadari siapa sebenarnya aku dan siapa engkau. Dan dalam waktu panjang di malam-malam sepi, kusesali kesalahanku itu sepenuh -penuh air mata di hadapan Tuhan. Syukurlah, penyesalan itu mencerahkanku. Sejak saat itu Nak, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilikmu. Melakukan segala sesuatu karena Nya, bukan karena kau dan ibumu. Tugasku bukan membuatmu di kagumi orang lain, tapi agar engkau di kagumi dan di cintai Allah. Inilah usaha terberatku
Nak, karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu dekat dengan Tuhan. Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan Allah. Agar perjalananmu mendekati-Nya tak lagi terlalu sulit. Kemudian, kitapun memulai perjalanan itu berdua, tak pernah engkau kuhindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Aku cuma menggeng-gam jemarimu dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Agar dapat kau rasakan perjalanan ruhaniah yang sebenarnya. Saat engkau mengeluh letih berjalan, kukuatkan engkau karena kita memang tak boleh berhenti. Perjalanan mengenal Allah tak kenal letih dan berhenti, Nak. Berhenti berarti mati, inilah kata-kata ku tiap kali memeluk dan menghapus air matamu, ketika engkau hampir putus asa.
Akhirnya Nak, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan Tuhan, dan kudapati jarakku amat jauh dari-Nya, aku akan ikhlas. Karena seperti itulah aku di dunia. Tapi, kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Allah. Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya. Dari ayah yang senantiasa merindukanmu

Rabu, 04 Desember 2013

SHOLAT

2 rokaat shalat malam, dan 2 rokaat shalat fajar, sanggup membuat muslim muslimah, jauh sangat kaya raya. Sebab punya yang lebih baik dari dunia.

Alhamdulillaah, di masjid al munawwaroh, di perumahan di Tangkerang Tengah, shalat shubuhnya 4 shaf. Terbilang banyak.

Itu perkampungan/komplek kecil, hujan pula. Tp dapat 4 shaf shalat shubuh, itu hebat sekali. 2 shaff bapak2, 2 shaff ibu2. Subhaanallah dah.

Doain saya ya. Spy bisa shalat di masjid terus. Bener ya. Doain.

Mudah2an lahir pemimpin bangsa, pusat sampe ke daerah2, +eksekutifnya, legislatifnya, yudikatifnya, yang shubuh & isya di masjid, brjamaah.

Sebab Rasul bilang, orang munafik, akan susah shubuh sama isya, apalagi berjamaah, di masjid.

Jadi, untuk liat munafik atau tidak, shalat shubuh & isya berjamaah, bisa diliat sebagai alat ukur, alat nilai. Omongan Rasul, pasti bener.

Kecuali bila pimpinan2 & pemerintahan, ga tau, maka yg tahu, wajib ngasih tau.

Muhammad al Faatih, menang di Konstantinopel, dengan resep sederhana saja. Memelihara shalat berjamaah, +hebat di shalat malamnya.

Lah, menilai rakyatnya, alias menilai diri qt sndiri, munafik atau tidak, ya pake juga ukuran ini. Maka qt tahu, qt munafik atau tdk.

Saya, ketika melihat saya, pake ukuran shalat shubuh & isya berjamaah di masjid, wuah... Mungkin pontenannya D. Kudu diperbaiki.

Emang harus kerja keras & berjuang. Rasanya, pecinta harta haram, akan sulit bangun dari tempat tidurnya, untuk berjamaah shubuh. Apalagi shalat malam.

Agaknya juga, pecinta dosa & maksiat, yang enteng melakukan padahal Allah Maha Melihat, akan sulit juga shalat shubuh & isya berjamaah di masjid.

Kalo qt liat pemburu dunia, yang habis waktunya untuk dunia, atau penikmat kesenangan malam, pun jauh pula dari pontenan A di urusan ini.

Kiranya, semua elemen di negeri ini lagi butuh doa, mendoakan, dan minta doa, termasuk di urusan shubuh & isya berjamaah.

Dan yg paling butuh didoakan, adalah Yusuf Mansur. Biar cakep pontenan shubuh & isya berjamaah, +shalat malamnya. Doain bener ya.

Jangan kurang2 pula doain pemerintahan pusat sampe ke daerah2, dan segenap muslim muslimah seluruh dunia, biar hebat di urusan ini.

Shubuh & isya berjamaah, & shalat malam, ngefek kemana2 di kehidupan ini.

Selasa, 03 Desember 2013

APAKAH TUHAN ITU ADA


Apakah TUHAN Benar-benar Ada?
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, ia telah kembali ke tanah air, sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama (ustadz)/siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaan darinya.

Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda :: (Dengan nada sombong pemuda itu bertanya) Anda siapa...?? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan saya...??

Ustadz :: Saya hanya hamba ALLAH & dengan izinnya saya akan menjawab pertanyaan Anda.

Pemuda :: (Tetap dengan nada sombong) Anda yakin....?? Sedang profesor & banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Ustadz :: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya...!!

Pemuda :: Saya punya 3 buah pertanyaan...??

1. Kalau memang TUHAN itu ada, tunjukkan wujud TUHAN kepada saya?

2. Apakah yang dinamakan TAKDIR...??

3. Kalau SETAN diciptakan dari api, kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur yang sama? Apakah TUHAN tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba pemuka agama tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

(sambil menahan sakit) si Pemuda berkata ::

Pemuda :: Kenapa...?? Anda marah kepada saya...??

Ustadz :: Saya tidak marah...!!! Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya...!!

Pemuda :: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti...??!!

Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan saya...??!!

Pemuda :: Tentu saja saya merasakan sakit...!!

Ustadz :: Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada...?!!

Pemuda :: Ya... Percaya...!!

Ustadz :: Tunjukan pada saya wujud sakit itu...??!!

Pemuda :: Saya tidak bisa...!!

Ustadz :: Itulah jawaban pertanyaan pertama, kita semua merasakan keberadaan TUHAN tanpa mampu melihat wujudnya.

Ustadz :: Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya..??!!

Pemuda :: Tidak...!!

Ustadz:: Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini...??!!

Pemuda :: Tidak...!!

Ustadz :: Itulah yang dinamakan TAKDIR...!!

Ustadz :: Terbuat dari apakah tangan yang saya gunakan untuk menampar anda...??!!

Pemuda :: Kulit...!!

Ustadz :: Terbuat dari apa pipi Anda...??!!

Pemuda :: Kulit...!!

Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan saya...??!!

Pemuda :: Sakit...!!

Ustadz :: Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika TUHAN berkehendak, maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan bagi setan.

MASIHKAH ANDA MERAGUKAN KEHADIRAN 'TUHAN' DALAM HARI-HARI ANDA ?